Amalan-Amalan yang Kekal Lagi Saleh di Sisi Allah SWT
OLEH: HASANUDDIN
PERADABAN manusia, jika kita amati peristiwa akhir-akhir ini dan dalam beberapa waktu ke depan (yang tidak terlalu lama), berdasarkan fenomena alam, maupun fenomena sosial yang nampak sungguh mengkhawatirkan.
Kerusakan demi kerusakan lingkungan, seperti yang kita saksikan melalui banjir besar, angin tornado, tanah longsor, gempa bumi, yang melanda sejumlah negara, Jerman, Belgia, Inggris, Belanda, Itali, Iran, Yaman, China, Mexiko, India, Panama, Costarica, Australia, Filipina (setidaknya dalam dua pekan terakhir) mestinya dapat menjadi peringatan keras bagi manusia untuk memikirkan ulang pertimbangan-pertimbangan moral yang mereka gunakan dalam melakukan pembangunan.
Fenomenanya memang tentang global warming (perubahan iklim), tapi sebabnya karena eksploitasi berlebihan yang dilakukan manusia terhadap alam. Belum lagi terhadap masalah pandemi Covid-19 yang masih terus meluas skalanya, dan belum menunjukkan akan adanya kesudahan. Ratusan ribu monyet, tikus, dan aneka hewan mati di laboratorium-laboratorium demi mencari formula yang tepat, menemukan obat bagi berbagai penyakit pandemi, tapi penyebab kerusakan yang sesungguhnya berupa kerakusan manusia untuk mengekploitasi sesama, mengembangkan biological weapons dalam rangka menjadi “yang terhebat” di planet, sesungguhnya itulah sumber persoalannya.
Ratusan rumah ibadah, terutama milik gereja katolik mangkrak, dilelang diperjualbelikan karena tidak efektif lagi pemanfaatannya, tinggi biaya operasionalnya, dan banyak skandal korupsi, pelecehan seksual di dalamnya. Peningkatan penganut LGBT naik signifikan, narkoba dan korban-korbannya naik signifikan, perdagangan manusia naik signifikan, dan banyak lagi pemandangan yang menunjukkan nestapa kemanusiaan yang dihasilkan oleh pertimbangan-pertimbangan moral yang keliru dalam pengambilan keputusan publik di berbagai negara.