Pengangkutan pertama menggunakan kapal MV Gloria Virentium dari Perusahaan Holscher yang membawa reaktor amoniak yang beratnya lebih dari 500 ton, reaktor urea, absorbers, strippers, heat exchangers, compressor dan lain-lain.
Kapal ini mempunyai perlengkapan crane untuk mengangkat dan menurunkan barang-barang yang beratnya lebih dari 500 ton. Ketika tiba di Bontang dan dilakukan pembongkaran heavy lift pertama pada tanggal 25 September 1980.
Sampai bulan Juli 1981 masih ada 2.037 ton peralatan di Eropa dan 1.700 ton di Inggris yang harus dikirimkan ke Bontang. Tim mencari kapal dan menawar harga pengiriman tercepat.
Pengiriman equipment berikutnya adalah menggunakan kapal MV Langkuas yang membawa 1.400 ton dan pada 21 Agustus 1981 tiba di Bontang. Kemudian MV Pueurto Princess mengangkut equipment sebanyak 2.900 ton, dan tiba di Bontang pada 28 September 1981. Pengangkutan berikutnya menggunakan kapal MV. Cluden mengangkut 2.930 ton peralatan, dan tiba di Bontang pada 8 Oktober 1981.
Setelah itu masih tersisa sebanyak 3.500 ton di Eropa yang kemudian diangkut bertahap menggunakan kapal-kapal lain. Pengiriman equipment tersebut sebagian melalui transshipment di Singapura. Keseluruhan barang yang dikirim ke Bontang bukan hanya peralatan yang berserak di beberapa tempat, tetapi juga peralatan dan barang-barang yang diperlukan tambahan untuk desain perubahan yang dilakukan kontraktor.
Akhirnya semua peralatan tiba di Bontang pada 1981 dan pekerjaan proyek bisa dilakukan lagi. Sebelumnya, pada pertengahan November 1979 telah dilakukan pemancangan pertama pabrik pupuk oleh Menteri Perindustrian. Tim proyek bekerja merangkai alat, memasang pipa, memasang isolasi hingga terangkai sebuah pabrik yang berdiri megah. Perlu waktu lama merangkai peralatan pabrik.