Untuk Nenek yang sedang baca koran
Kulihat Anda di teras depan rumah. Waktunya tergantung pilihan Anda, siang atau sore dengan minuman hangat dan cemilan.
Kuperhatikan kaca mata Anda nampaknya turun beberapa kali, sebelum Anda benar-benar memperbaikinya.
Anda perhatian betul dengan huruf-huruf yang tertulis di sana. Senang sekali Anda pasti. Nenekku bahkan hanya mengenal angka 1 sampai 12 —berkat jam bundar yang menunjukkan jam salat dan kapan ayahku pulang kerja.
Anda pasti beruntung dengan bacaan yang bisa menyita waktu Anda. Semoga anak atau menantu Anda tidak mengganggu hal yang terlihat sangat menyenangkan bagi Anda. Atau saat Anda minta si cucu mengambilkan segelas air dan mereka menolak, kuharap Anda tak bersedih hati. Kupastikan mereka sangat menyayangi Anda.
Seandainya bisa juga kukatakan pada nenekku, meski aku malas sekali diminta bacakan koran untuknya, bahwa aku sangat menyayanginya. ***
Jelsyah Dauleng, penulis yang tinggal di Siwa, Sulawesi Selatan.
Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Karya belum pernah tayang di media mana pun baik cetak, online, juga buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.