Jokowi & Pergeseran Isu Struktural – Personal?

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 11/08/2025

 

Apa itu “pergeseran isu struktural-personal”?. Ialah pergeseran public issues (isu publik), agar terlihat seolah menjadi personal troubles: masalah pribadi (Sosiolog AS: C. Wright Mills). Pergeseran itu untuk mengaburkan masalah sebenarnya.

Banyak teori sejalan dengan Mills.

Kita mengenal Agenda-Setting Theory (McCombs & Shaw, 1972). Media dan aktor politik mempengaruhi isu apa yang dianggap penting oleh publik. Isu struktural (pengangguran, inflasi, korupsi sistemik) di geser ke isu personal. Seperti soal kelakuan /skandal individu, sifat-sifat, keluarga pejabat. Isu personal dierkuat. Agar masalah sebenarnya (isu struktural) dilupakan.

Framing Theory (Entman, 1993). Ialah cara isu dibingkai untuk mempengaruhi cara publik memahami. Contoh isu struktural: krisis ekonomi Asia 1997-1998. Korupsi sistemik, nepotisme, otoritarianisme. Digeser menjadi isu personal: “Soeharto dan keluarganya akar segala masalah”. Para penuding Soeharto KKN juga bagian dari pembuat masalah bangsa. Dilupakan begtu saja.

Scapegoating /kambing hitam/ Attribution Theory (Allport, 1954; Heider, 1958). Publik cenderung (dibuat) mencari pelaku tunggal yang bisa disudutkan untuk masalah kompleks. Inflasi atau korupsi: problem sistem. Publik cukup puas dengan kambing hitam. Figur yang disimbolkan aktor penyebab satu-satunya. Kegagalan sistem dilupakan.

Issue-Attention Cycle (Downs, 1972). Isu publik cenderung bergeser cepat dari perhatian luas. Minat publik semakin lama menurun. Setrategi mengalihkan perhatian ublik dengan menimpa isu baru.

Distraction Politics / Diversionary Theory (Buhaug & Gates, 2002; Tir & Jasinski, 2008). Pemimpin atau aktor politik memunculkan isu alternatif (termasuk serangan personal). Mengalihkan fokus dari kelemahan struktural.

Lihat juga...