Tutut Soeharto Senang Warga Samiran Lestarikan Reog
Editor: Koko Triarko
BOYOLALI – Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto) mengaku kagum saat melihat pementasan Reog Boyolali, Jawa Tengah, yang dibawakan oleh anak-anak usia taman kanak-kanak. Ia pun berpesan, agar masyarakat terus melestarikan budaya asli, dan tidak terkontaminasi oleh budaya asing.
Putri Presideen Soeharto ini menyaksikan tarian Reog yang telah dikenal hingga mancanegara itu, saat mengunjungi Desa Mandiri Lestari di Desa Samiran, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2019). Tarian Reog ini menjadi salah satu bidang yang turut dikembangkan oleh Yayasan Damandiri, dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam program Desa Mandiri Lestari melalui kebudayaan lokal.
Tutut Soeharto yang juga didampingi adiknya, Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto) terlihat bahagia. Mereka dikalungi untaian bunga sebagai tanda penghormatan masyarakat Desa Samiran.
Kedatangan dua Putri Cendana ini disambut kemeriahan tarian daerah yang dibawakan siswa TK Pertiwi Samiran 2.
Tutut Soeharto merasa terhibur dengan pertunjukan tari Reog Boyolali yang disajikan para siswa tersebut. “Saya sangat terhibur. Saya apreasiasi setinggi-tingginya pelestarian budaya. Anak TK yang menari tradisional Reog Boyolali, bagus dan saya bangga,” ujar Tutut Soeharto.
Menurutnya, Reog Boyolali ini sangat terkenal, tidak hanya di Indonesia, tapi hingga mancanegara. Dia pun bangga karena Begug Purnomosidi, yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Jawa Tengah, berkomitmen melestarikan Reog Boyolali.
“Kalau nggak salah di sini ada Mbah Reog yang telah membawa Reog ke seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Mbah Reog itu, ya Pak Begug,” kata Tutut Soeharto.