Menanti Gerhana Bulan Sebagian

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Setelah langit bulan Februari dihiasi dengan Supermoon, Planetarium Jakarta mencatat masih ada beberapa momen lain yang patut disaksikan oleh para pencinta langit selama 2019, ini. Yaitu, gerhana bulan sebagian, konjungsi planet dan bulan serta gerhana matahari. 

Staf Peneliti Planetarium Jakarta, Widya Sawitar, menyebutkan gerhana bulan sebagian akan terjadi pada 16 dan 17 Juli 2019.

“Gerhana bulan sebagian ini bisa dilihat di hampir seluruh wilayah Indonesia. Diperkirakan berlangsung selama 5 jam 34 menit, dengan fase parsial selama 2 jam 58 menit,” kata Widya, saat ditemui di Planetarium Jakarta,  Kamis (28/2/2019).

Staf Peneliti Planetarium Jakarta, Widya Sawitar -Foto: Ranny Supusepa

Gerhana bulan sebagian terjadi, bila posisi matahari-bumi-bulan tidak persis sejajar. Sehingga, tidak seluruh permukaan bulan masuk dalam umbra bumi.

“Hanya sebagian saja yang berada dalam bayang-bayang inti bumi. Sedangkan sebagian lainnya berada dalam kerucut penambahan. Karena itu, bulan purnama akan jadi lebih redup dan sebagian lagi tidak tampak atau jadi lebih gelap,” urai Widya.

Selanjutnya, menurut Widya, akan ada konjungsi planet dan bulan di bulan September 2019. Konjungsi ini adalah suatu proses di mana planet berada dalam posisi yang berdekatan atau berpakaian.

“Setiap planet memiliki orbit yang berbentuk elips dan mengelilingi matahari. Ada suatu saat di mana planet ini akan berada pada satu garis lurus dengan planet lain dan matahari,” papar Widya.

Saat terjadi konjungsi ini, maka cahaya yang dipantulkan oleh planet yang berada di sisi lain bumi akan terlihat semakin terang. Sehingga lebih cemerlang bila dilihat dari bumi, jika dibandingkan dengan kondisi saat tidak terjadi konjungsi. Hal ini mengakibatkan planet-planet dapat terlihat dengan lebih jelas.

Lihat juga...