Malam Ini, 200 Warga Terdampak Gempa di Solok Selatan Mengungsi
Editor: Koko Triarko
SOLOK SELATAN – Gempa dengan kekuatan 5,3 magnitodu, di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, menyebabkan 200 warga terpaksa mengungsi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat, Rumainur, mengatakan, dari data terakhir ada 343 rumah yang rusak, mulai dari rusak ringan, sedang, dan berat. Sehingga membuat pemilik rumah harus mencari tempat berteduh.

“Ada sekira 200 jiwa yang harus mengungsi. Kita ada sediakan beberapa tenda pengungsian. Tapi tidak cukup, dan ada beberapa pengungsi yang numpang ke sanak saudara mereka,” katanya, dihubungi dari Padang, Kamis (28/2/2019) malam.
Menurutnya, untuk pengungsi, selain disediakan tenda juga telah ada kebutuhan makanan. Jumlah memang tidak banyak, tentunya besok bisa dipenuhi kekurangan tenda dan makanan untuk pengungsi ini.
Data sementara, warga yang mengungsi akibat rumahnya mengalami rusak parah berjumlah 200 jiwa, terdiri dari 45 Kepala Keluarga (KK). Semua pengungsi berasal dari Kecamatan Sangir Balai Janggo.
Masing-masing, 16 KK dengan 88 jiwa dari Nagari Sungai Kunyit, 17 KK dengan 74 jiwa dari Nagari Sikunyit Barat, 7 KK dengan 30 jiwa dari Nagari Talunan, dan 2 KK dengan 8 jiwa dari Nagari Talao.
Sementara dari keterangan Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, hingga malam ini BPBD gabungan bersama relawan masih fokus terhadap penanganan bencana, seperti pendataan kerusakan dan memastikan masyarakat mendapatkan tempat berteduh. Sembari terus memastikan, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.