Mungkinkah Muslim Miskin dan Non Muslim Konglomerat, Bersatu dalam Ekonomi?

Thowaf Zuharon. Foto: Dokumentasi CDN

Perjalanan program pemberdayaan ekonomi umat yang dijalankan oleh pemerintah bersama berbagai Ormas Islam maupun pesantren yang difasilitasi oleh Majlis Ulama Indonesia sedang dijalankan secara serius dengan dikomandoi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Namun, pertanyaannya, apakah para konglomerat ekonomi Indonesia yang dirangkul oleh pemerintah bersama para ulama ini, betul-betul mau serius untuk membagi kue perputaran ekonomi yang selama ini mereka kuasai dalam waktu lama?

Dari berbagai program yang telah berjalan, baru sedikit sekali keterlibatan para konglomerat untuk betul-betul menyisihkan dana untuk memberdayakan ekonomi umat. Program domba nasional yang diinisiasi oleh Medco pun baru berjalan di delapan pesantren. Program Kacang Nasional pun baru berjalan di dua propinsi. Sehingga, ada beberapa pihak yang kuatir, keterlibatan para konglomerat dalam program ini, hanya berfungsi seperti deodorant pewangi tubuh yang bisa menghilangkan bau, tapi hanya untuk sementara waktu.

Bagaimanapun, umat menunggu bukti dari keseriusan para konglomerat dalam membantu meningkatkan taraf ekonomi umat islam yang sebagian besar ada di bawah garis kemiskinan. Jika para konglomerat ternyata hanya memberi deodorant program, cita-cita luhur Pemerintah bersama Ulama, sungguh masih jauh panggang dari api!

Lihat juga...