Miliki Potensi Besar Energi Terbarukan, Belum Maksimal Digunakan

MAUMERE – Provinsi NTT memiliki potensi energi terbarukan seperti panas bumi, matahari dan arus laut sehingga apabila dikembangkan maka saat bahan bakar fosil habis maka telah siap memiliki energi alternatif.

Demikian disampaikan Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya saat peletakan batu pertama pembangunan PLTMG di Wairita Desa Hoder Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, Rabu (21/6/2017).

Dikatakan Lebu Raya, potensi arus laut di Selat Gaonsalu di Flores Timur berdasarkan penelitian berpotensi menghasilkan listrik berkekuatan 300 MW dan saat ini sedang dilakukan penelitian kembali untuk mengukur secara pasti berapa besar potensi daya yang akan dihasilkan.

“Selat yang berada antara Pulau Adonara dan Flores daratan di ujung timur ini memiliki arus laut yang sangat kencang dan direncanakan akan dibangun listrik tenaga arus laut,” ungkapnya.

Awalnya, tutur Lebu Raya, direncanakan dibangun jembatan menghubungkan 2 pulau ini tetapi ternyata di bawah jembatan ada arus laut yang sangat kuat dan dikatakan terkuat di dunia. Dalam satu detik kecepatannya mencapai 3,5 meter.

Provinsi NTT sebut gubernur NTT 2 periode ini, memiliki potensi besar energi listrik terbarukan tetapi belum digali secara maksimal seperti panas bumi karena sebagian besar wilayah di Flores merupakan gunung api aktif.

“Kalau mengandalkan bahan bakar fosil maka suatu saat akan habis sehingga perlu dicari alternatif energi baru terbarukan yang tidak pernah habis seperti arus laut ini, ”pintanya.

General Manager IUP PLN Nusa Tenggara, Djarot Hutabri. Foto: Ebed de Rosary

GM IUP PLN Nusra Djarot Hutabri saat ditanya Cendana News mengatakan, pihaknya mempunyai target yang tinggi. Untuk tahun 2018 ditargetkan semua desa harus berlistrik sehingga PLN pun harus membangun alternatif pembangkit lain.

Untuk tahun 2017, terang Djarot, PLN Nusa Tenggara (Nusra) akan membangun PLMG di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat dengan kapasitas 20 Mega Watt dan juga di Kupang akan dibangun PLTU 100 Mega Watt.

PLN Nusra juga beber Djarot sudah membangun jaringan transmisi dari Kupang ke Atambua sejauh 250 kilometer sehingga dalam tahun 2017 untuk pulau Timor semuanya sudah bisa terkoneksi.

“Kami juga akan koneksikan jaringan dari Labuan Bajo ke Larantuka di pulau Flores sejauh 350 kilometer. Saat ini sedang dalam tahap persiapan pembangunan,” paparnya.

Sementara untuk PLMG di Maumere, terangnya, PLN Nusra menargetkan akan rampung dalam waktu 15 bulan sehingga diperkirakan bulan November tahun 2018 pembangunannya sudah selesai dan bisa dioperasikan.

“Kami juga sedang berusaha membangun beberapa pembangkit dengan energi terbarukan seperti air dengan kapasitas kecil serta tenaga uap dan panas bumi di wilayah NTT,” pungkasnya.

 

Lihat juga...