Kesan dan Kedekatan Sudharmono dengan Presiden Soeharto

Editor: Irvan Syafari

Para perwira ini, termasuk dirinya, setiap hari Sabtu diwajibkan mengikuti latihan dasar kemiliteran, seperti baris-berbaris dan sebagainya di Stadion Ikada (sekarang Lapangan Monas). Dalam rangka latihan itu, pada suatu hari Sabtu diadakan latihan menembak bertempat di Lapangan Tembak Cibubur.

Pak Harto yang ketika itu adalah Deputi KSAD datang menginspeksi mereka yang sedang latihan menembak dengan pistol dalam jarak dua puluh meter dengan sepuluh peluru. Beliau memeriksa hasil tembakan mereka satu per satu. Kebetulan hasil tembakan Sudharmono hanya enam peluru yang mengenai sasaran.

Melihat hasil yang ia peroleh itu, sambil senyum beliau memberi komentar: “Ini perlu latihan lebih banyak; agar hasilnya lebih baik.”

Hanya itulah petunjuk beliau. Sudharmono pun merasa besar hati, karena semula ia khawatir dan mengira Pak Harto akan memperingatkan dirinya dengan nada yang lebih keras atas hasil yang tidak memuaskan itu.

Dari pertemuan dalam inspeksi yang sepintas itu, ia menarik kesimpulan bahwa di samping beliau adalah seorang komandan yang tegas dan berani, ternyata beliau mempunyai sifat yang “mbapaki”, suka membimbing.

Kesan Sudharmono pada pertemuan pertama kali dengan Pak Harto itu ternyata tidak keliru. Karena nyatanya selama beliau memimpin kita semua, sebagai Presiden/Kepala Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang besar ini, beliau selalu menunjukkan kepemimpinan yang terang dan menenangkan dalam membimbing kita para pembantu beliau.

Menurut Sudharmono Pak Harto selalu memberi waktu kepada para menteri dan pejabat-pejabat lainnya, yang memohon waktu untuk menemui beliau untuk melaporkan dan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

Lihat juga...