Napak Tilas Incognito Pak Harto Tinggalkan Kesan Mendalam
Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Tak salah jika disebutkan Presiden ke 2 Indonesia, HM Soeharto adalah presiden yang paling memiliki ikatan erat dengan masyarakat. Karena dalam napak tilas incognito Pak Harto, yang dilakukan pada tahun 2012, tergambar bagaimana masyarakat masih mengenang dan menghargai sosok Pak Harto walaupun waktu sudah berlalu sekitar 40 tahun.
Penulis Buku Incognito Pak Harto, Mahpudi menyatakan, napak tilas incognito Pak Harto meninggalkan berbagai kesan dan merupakan pengalaman yang luar biasa, karena bisa merasakan gambaran karakter Presiden ke 2 Indonesia, HM Soeharto yang rendah hati, peduli dan sholeh.
“Tidak bisa kita bayangkan, seorang presiden dengan tanggung jawab yang sangat besar, bisa meninggalkan kantornya, yang pada etape pertama itu lima hari dan pada etape kedua selama tujuh hari. Tapi hal ini tidak mempengaruhi aktivitas kenegaraan. Bahkan meninggalkan ikatan emosional yang sangat kuat di masyarakat yang dikunjunginya,” kata Mahpudi pada acara dialog Refleksi 100 tahun HM Soeharto, yang disiarkan secara online dari Museum Kepresidenan Balai Kirti Bogor, Selasa (22/6/2021).
Pembagian perjalanan ini adalah, etape pertama dari Jakarta ke Sukabumi dan etape kedua mulai dari Yogyakarta hingga Banyuwangi.
“Perjalanan tersebut terbentang dari Jawa Barat hingga Banyuwangi. Tanpa menggunakan seremonial, tanpa pengawalan dan menggunakan dua kendaraan, yaitu Toyota Hiace. Yang satu oleh dikendarai oleh Pak Harto dan ajudan. Yang satu lagi pendukungnya,” paparnya.
Salah satu yang menarik dari perjalanan menggunakan Hiace ini adalah mobil ini belum menggunakan AC.
“Sehingga dipasanglah kipas angin yang membuat Pak Harto tidak terlalu merasakan panasnya udara saat itu,” ujarnya.