Kesan dan Kedekatan Sudharmono dengan Presiden Soeharto

Editor: Irvan Syafari

JAKARTA — Letjen (Purn) H. Sudharmono adalah Wakil Presiden Indonesia kelima yang menjabat selama periode 1988-1993, mendampingi Presiden Soeharto pada masa Orde Baru. Tanggal 12 Maret adalah kelahiran Sudharmono, tepatnya ia lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, 12 Maret 1927 dan meninggal di Jakarta, 25 Januari 2006 pada umur 78 tahun.

Sudharmono memberikan catatan beberapa kesan dirinya mengenai Pak Harto, sebagaimana dilansir dalam http://soeharto.co, yang pada intinya bahwa banyak orang menganggap dirinya adalah “dekat” dengan Pak Harto. Memang, nyatanya ia telah bertugas selama lebih dari 25 tahun membantu Pak Harto sebagai Sekretaris Presidium Kabinet, Sekretaris Kabinet, Menteri/Sekretaris Negara, dan Wakil Presiden.

Tentunya banyak pengetahuan Sudharmono tentang sikap, kebijaksanaan, gagasan, kepemimpinan dan kepribadian beliau. Namun untuk mengutarakan secara tertulis kesan-kesan pribadi yang objektif dan “pas”, diri ia sendiri, jelaslah tidak mudah.

Sudharmono mengutarakan beberapa kesannya pribadi yang merupakan peristiwa-peristiwa atau sikap dan kebijaksanaan yang diambil Pak Harto yang selalu melekat dalam ingatannya.

“Mbapaki”, suka membimbing

Sudharmono bertemu dengan Pak Harto pertama kali pada 1960. Sebelumnya ia hanya mengenal Pak Harto dari peranan beliau yang menonjol sebagai komandan yang memimpin serangan 1 Maret di Yogya dan kemudian sebagai Panglima Diponegoro, Penguasa Perang Daerah Jawa Tengah. Dia mendapat kesan Pak Harto adalah seorang komandan yang tegas dan berani mengambil keputusan.

Pada 1960, Sudharmono bertugas di Staf Peperti (Penguasa Perang Tertinggi) dan berkantor di Merdeka Barat, Jakarta. Waktu itu MBAD sedang mengusahakan peningkatan disiplin para perwira yang bertugas di Garnizun Jakarta.

Lihat juga...