Petani dan Pengusaha Kecil di Lampung, Terbantu Bank

LAMPUNG — Bambang (39), dan beberapa petani tanaman hortikultura berupa cabai, buncis, kacang dan buah melon serta semangka di Kecamatan Penengahan, menjadi salah satu dari sejumlah petani yang merasakan manfaat keberadaan bank dalam pengembangan usaha di sektor pertanian.

Menurut Bambang, sejak 2014, dirinya dan beberapa petani cabai dari 7 kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia Lampung dengan sistem pengembangan cluster tanaman cabai merah. Selain mendapatkan bantuan permodalan berupa finansial sesuai luasan tanaman cabai yang dimiliki, Bambang mendapat keuntungan lain, di antaranya pelatihan, pengembangan usaha dan tukar ilmu pertanian.

Suasana kesibukan di BRI unit Penengahan, beberapa di antaranya mengajukan KUR BRI. -Foto: Henk

Bambang yang berada di cluster Kecamatan Penengahan, juga menyebut pola penanaman cabai merah yang dibantu oleh Bank Indonesia dengan sistem kontrak, sudah berakhir pada 2017, dengan permodalan sebesar Rp25 juta per hektare. Jumlah kredit atau pinjaman tersebut bisa diperoleh setelah pihak Bank Indonesia melalui tim survei melakukan panen raya tahap pertama di lahan yang dimilikinya seluas 5 hektare, dengan skema pelunasan dan jangka pinjaman selama satu tahun.

Proses kredit mudah dan cepat, membuat usaha pertanian tanaman cabai miliknya berkembang dan bisa mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang ditentukan, bahkan lebih cepat dengan hasil panen cabai dan harga jual yang lumayan mencapai Rp30.000 per kilogram di tingkat petani.

Lihat juga...