
CENDANANEWS – Proses pembangunan terminal terpadu Pelabuhan Bakauheni yang diterapkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) Bakauheni dipastikan akan selesai sebelum angkutan lebaran Idul Fitri Juli 2015. Hingga kini prose pembangunan dilakukan dengan membenahi bangunan bangunan yang sebelumnya digunakan untuk kios kios dan sudah dilakukan penertiban.
Manager Operasional PT ASDP Bakauheni, Heru Purwanto saat ditemui di kantornya mengungkapkan tahap demi tahap sudah dilakukan mulai sosialisasi ke para pengguna jasa dengan pemasangan leaflet, spanduk. Sementara untuk ke penguasaha jasa angkutan pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Organda Provinsi Lampung, Kabupaten Lamsel serta Dinas Perhubungan Provinsi.
“Kita tidak serta merta lakukan penerapan, butuh sosialisasi terlebih dahulu agar pengusaha travel, bus, angkot serta pengguna jasa tidak kaget dengan sistem yang baru ini,”ungkap Heru Purwanto Selasa (24/2/2015).
Secara tekhnis sistem ini akan memberi kenyamanan bagi para penumpang yang baru turun di kapal Roll on Roll Off (Roro) dari Pelabuhan Merak Banten di Bakauheni persis layaknya sistem yang diterapkan di semua bandara di Indonesia. Penumpang yang akan menggunakan moda transportasi kendaraan setelah dari kapal akan menuju ke loket pembelian tiket untuk semua destinasi di Lampung serta Sumatera.

“Kita siapkan LCD untuk masing masing destinasi dan bahkan lengkap dengan harga yang harus dibayar sehingga penumpang sudah tahu berapa yang harus dibayarkan untuk masing masing tujuan,” terangnya.
Fasilitas ticketing untuk terminal terpadu tersebut nantinya akan disiapkan sebanyak 8 loket tiket sehingga penumpang tak perlu kuatir dengan calo penumpang yang selama ini dikeluhkan oleh pengguna jasa. Selain itu ada pemisahan antara penumpang jarak dekat yang menggunakan kendaraan angkutan kota (angkot) dengan penumpang antar kabupaten yang menggunakan travel atau bus.
Sistem ini menurut Heru sudah disepakati antara OT ASDP serta stakeholder terkait diantaranya Organda, Dishub serta beberapa pihak. Bahkan penandatanganan nota kesepahaman terkait rencana itu sudah dilakukan pada (13/2/2015) lalu.
Sistem pelayanan terminal terpadu ini diklaim yang pertama di Indonesia. Penataan dan pembangunan yang sejalan dengan pembangunan loby e-ticketing kapal Roro tersebut pun mendapat respon berbeda dari beberapa pihak baik dari pengguna jasa pelabuhan maupun penyedia jasa kendaraan travel.
“Sistem itu sangat bagus untuk kenyamanan penumpang, kami juga sebagai sopir travel tak perlu lagi kesulitan mencari penumpang dan mengeluarkan biaya ekstra untuk pencari penumpang, ” ujar Umar salah seorang pengemudi travel jurusan Bakauheni-Bandarlampung kepada Cendananews.com.
Umar yang juga diamini oleh Sodikin, sopir travel plat kuning mengatakan penertiban tersebut tetap memiliki sisi negatif dan positif. Secara positif sopir tak perlu berebut mencari penumpang karena penumpang sudah membeli tiket sesuai tujuan masing masing. Namun dengan sistem antrian atau urutan maka dalam sehari jika bisa mengangkut dua tiga kali penumpang maka akan sulit tercapai.
“Kami kan kejar setoran, kalau sistem tersebut diberlakukan takutnya nanti sulit ngejar setoran lagi mas. Tapi kita lihat saja nanti sambil berjalan apakah akan lebih baik dari sekarang atau tidak, ” ungkap Sodikin.
Sistem yang diterapkan PT ASDP merupakan jawaban dari kesemrawutan yang terjadi saat angkutan mudik dan balik lebaran. Heru Purwanto berharap sistem tersebut akan semakin menekan ketidaknyamanan penumpang yang baru turun dari kapal dan menjadi “rebutan” para pencari penumpang. Pembangunan terminal yang sedang dikerjakan bahkan menurut Heru ditargetkan selesai pada bulan April mendatang.
———————————————————-
Selasa, 24 Februari 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor : Sari Puspita Ayu
———————————————————-