Bagi Ikhsanudin, keberhasilan penyelenggaraan tahun kedua ini menjadi bukti bahwa minat generasi muda terhadap seni budaya masih sangat kuat.
“Peserta datang dengan berbagai jenis tarian, baik tradisional maupun kreasi. Ini menunjukkan seni budaya masih mendapat tempat di hati anak-anak dan remaja,” katanya.
Tak hanya memeriahkan perayaan ulang tahun Jogja Exotarium, ajang ini juga diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata, terutama di tengah momentum libur Natal dan Tahun Baru. Lebih dari itu, parade dan lomba tari ini menjadi upaya konkret dalam mengenalkan serta melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi penerus.
Di antara gemuruh tepuk tangan penonton dan sorak dukungan orang tua, satu pesan terasa kuat: seni tari bukan sekadar kompetisi, melainkan warisan budaya yang terus hidup lewat langkah-langkah kecil generasi muda DIY.