Khianat

CERPEN AKBAR AP

Ibaruri dan Ade Irma masih terlelap. Agaknya nanti harus berhenti istirahat di rumah makan di kawasan terpencil. Untuk mengusir kantuk, kuputar sebuah lagu aktifisme bernuansa pop kolosal.

Kasih sayang kuberikan

Kepada dirimu

Rasa cinta yang telah hadir

Sekejap hilang oleh pusaran waktu

Gerimis menderas malam ini

Dingin hingga telapak kaki

Keserakahan kekuasaan

Hilangkan paksamu

Bahagiaku kau hempaskan

Kau hempaskan bersama laguku

Kala malam telah sepi

Terhimpit aku di sini

Di jalan yang penuh duri

Di saat kau telah pergi

Ke manakah aku harus mencari

Dan di mana

Di mana engkau kini

Ke manakah aku harus mencari

Dan di mana

Di mana engkau kini

Gerimis menderas malam ini

Dingin hingga telapak kaki

Bunga-bunga yang telah mekar

Kau paksa layu

Berguguran berjatuhan

Oleh angin yang menyapu

Kala malam telah sepi

Terhimpit aku di sini

Di jalan yang penuh duri

Di saat kau telah pergi

Ke manakah aku harus mencari

Dan di mana

Di mana engkau kini

Ke manakah aku harus mencari

Dan di mana

Di mana engkau kini

Ke manakah aku harus mencari

Dan di mana

Di mana engkau kini

“Kemanakah” – Usman and The Black Stone, Fajar Merah

Bantul, 20 Januari 2025

Akbar AP, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lihat juga...