Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi

Nilai Tukar Petani (NTP) yang sempat turun di bawah 100 pada periode Mei sampai Juni 2020, telah kembali menguat di atas 103 hingga April 2021.

Selaras dengan NTP, indikator kesejahteraan nelayan, yakni Nilai Tukar Nelayan (NTN) turut mengalami pembaikan yang mencapai 103,70 pada April 2021.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat akan dilanjutkan melalui empat langkah penguatan belanja negara, dengan mendorong subsidi dan bantuan sosial agar lebih tepat sasaran dan efektif.

Pemerintah turut memprioritaskan berbagai aspek pendukung pemulihan, seperti menciptakan sistem kesehatan yang terintegrasi dan andal serta penguatan program perlindungan sosial yang adaptif.

Reformasi penganggaran juga akan terus dilanjutkan dengan belanja kebutuhan dasar yang harus makin efisien, yakni memfokuskan program prioritas.

Pelaksanaan anggaran ini akan makin berbasis hasil dengan mitigasi risiko tetap didesain secara baik, melalui transformasi subsidi dan bansos yang dilanjutkan agar lebih tepat sasaran dan efektif.

Sebab itu, akurasi data penerima (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) akan ditingkatkan dan diperbaiki mekanisme penyalurannya, termasuk sinergi dan integrasi antara program agar relevan.

Terlebih lagi, kalangan pengusaha turut menantikan perpanjangan insentif PEN, karena pandemi Covid-19 yang terus berlangsung masih membebani ruang gerak mereka.

Dukungan stimulus dari pemerintah kiranya menjadi satu-satunya harapan bagi pelaku usaha maupun masyarakat umum, untuk bisa bertahan di tengah masa yang sulit ini.

“Perpanjangan insentif PEN sangat kita nantikan, mengingat kita masih terus berjuang melawan Covid-19 dan tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang. (Ant)

Lihat juga...