KRAPYAK

CERPEN EKO SETYAWAN

“Baik, Raden,” jawab Mpu Wardana takzim. “Tetapi untuk anak panahnya, Raden ingin yang seperti apa?” tanya berikutnya.

“Aku tidak ingin meminta yang berlebihan, Mpu Wardana. Aku tidak akan memintamu untuk membuat gandewa seperti halnya milik Arjuna pemberian Durna yang tak lain bermuasal pemberian Batara Indra. Tentu tidak. Aku juga tidak memintamu untuk membuatkan anak panah Pasopati. Tidak.” Raden Mas Jolang menjawab dengan tak kalah takzim. Menandakan bahwa ia begitu menghormati lawan bicaranya.

“Baik, Raden. Saya akan berusaha membuat gandewa beserta anak panah yang sesuai dengan keinginan Raden,” Mpu Wardana membalas ucapan Raden Mas Jolang.

Tapi Raden Mas Jolang mengetahui dan memahami bahwa dari raut wajah Mpu Wardana terpancar kegelisahan. Ia menatap dalam wajah Mpu Wardana. Ia paham benar bahwa orang kepercayaannya itu sedang dirundung gelisah yang disebabkan oleh perintahnya. Karena permintaan ini adalah perintah pertama kalinya ia meminta untuk dibuatkan gandewa beserta anak panahnya. Sebelumnya tak pernah ia meminta gandewa.

“Mpu Wardana,” kata Raden Mas Jolang. Mpu Wardana yang semula menunduk kini melihat wajah Raden. Kedua mata mereka saling tatap.

“Begini,” lanjut Raden Mas Jolang. “Aku tahu benar kegelisahanmu. Dari raut wajahmu aku bisa menangkap itu. Kau sudah lama mengabdi di sini dan kegelisahan itu tak biasa kulihat. Begini saja. Jika kau masih bingung akan membuat gandewa dan anak panahnya yang seperti apa, aku ingin menyarankan sesuatu dan agar kegelisahanmu itu teratasi.” Raden Mas Jolang menarik napas. “Senjata yang baik di muka bumi ini adalah senjata yang dibuat dari bahan yang diperoleh dari tempat mangsa atau lawan. Jika ditanya mengapa, tentu karena senjata itu adalah bentuk dari sebuah proses keberanian. Bahan kayu dipilih paling baik di antara yang terbaik. Sehingga kau bisa membuat gandewa berserta anak panahnya dengan bahan kayu pilihan terbaik yang bisa kau ambil dari hutan Krapyak. Sebab, di sanalah nanti aku akan menggunakan apa yang kau buat itu. Selebihnya kuserahkan sepenuhnya padamu.”

Lihat juga...