Warga Lamsel Optimalkan Pemanfaatan Sampah Berkelanjutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sampah plastik yang kerap susah terurai bisa dimanfaatkan untuk menanam bunga, sayuran.
Langkah itu dilakukan oleh Suyatinah, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel). Ia mengaku kerap mendapat kemasan plastik dari bekas minyak goreng, makanan kemasan, botol dan gelas air minum.
Upaya mereduksi sampah plastik sebutnya dilakukan dengan kreativitas sederhana. Sejumlah plastik kemasan diberi tanah bercampur pupuk kompos untuk media tanam.
Jenis tanaman yang bisa tumbuh pada media tanam terbatas tersebut berupa sawi, cabai, kangkung, lada perdu, bawang daun. Jenis stroberi dan beberapa tanaman hias ditanam memakai polybag plastik.
Tanpa dimanfaatkan Suyatinah bilang sampah plastik kerap hanya dibakar. Jenis sampah plastik bernilai jual tetap bisa dimanfaatkan olehnya berupa gelas dan botol minuman. Meski demikian ia mengaku harga jual Rp2000 per kilogram membuat ia menyimpan botol plastik hingga dalam jumlah banyak. Pengepul akan mengambil ke rumah dengan hasil puluhan hingga ratusan ribu.
“Sebagian sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam sayuran. Selain bisa dimanfaatkan untuk konsumsi sebagian sayuran bisa digunakan untuk bahan tambahan pakan ikan di kolam dan ternak kelinci,” terang Suyatinah saat ditemui Cendana News, Rabu (10/3/2021).
Mereduksi sampah untuk menjaga lingkungan tetap bersih sebut Suyatinah tidak harus membakar. Ia memilih memanfaatkan limbah sisa sayuran dari dapur untuk pupuk.
Pembuatan pupuk dilakukan dengan membuat lubang pada pekarangan. Setelah penuh berbagai jenis sayuran itu akan ditimbun dengan kotoran kambing, sapi dan ayam. Setelah tiga bulan ia mendapat kompos untuk media tanam.