24 Tahun Kota Bekasi, Penanganan Banjir Jadi Prioritas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengakui, masih banyak kekurangan dari proses pembangunan yang terlaksana. Tentu partisipasi dari keluarga dan masyarakat serta komitmen penyelenggara pemerintah dalam menyelesaikan persoalan terutama di bidang kesehatan, pendidikan dan banjir perlu lebih dimaksimalkan.
“Banjir menjadi prioritas utama. Banjir di Kota Bekasi itu utama, dibelah oleh Kali Bekasi. Ada Kali Bekasi Timur, ada Kali Bekasi Barat,” ungkap Rahmat Effendi, usai memimpin apel HUT ke-24 Kota Bekasi, di halaman kantor DPRD, Rabu (10/3/2021) sore.
Dikatakan, dari Kali Bekasi wilayah timur ada tiga sungai yang sekarang terus mengalir ke Pondok Hijau, Rawalumbu. Sedangkan di wilayah barat ada Kali Duta Indah, mulai dari kompleks Nasio Kali Cakung terus menuju Jati Kramat. Itu juga harus direvitalisasi secara bertahap.
“Hanya satu persoalan untuk menyelesaikan banjir yaitu membersihkan atau merevitalisasi sungai-sungai atau kali yang berubah fungsi dengan mengembalikan fungsi,” tegasnya.
Kemudian yang kedua dengan long storage (polder atau embung). Hanya dengan itu karena elevasi permukaan DPL (di bawah permukaan laut) Kota Bekasi hanya 29 meter.
Untuk pelayanan sendiri, tegasnya, di Kota Bekasi tentu sudah cukup maksimal. Karena telah memiliki tiga mall pelayanan, artinya semuanya di situ. Bahkan di tempat mall, pelayanan KUA ada.
Dikonfirmasi target ke depan ia mengaku, mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang ada. Tetapi tegas Bang Pepen, sapaan akrabnya, yang juga penting adalah pengendalian ekonomi agar tetap tumbuh di tengah pandemi.
“Saat pertumbuhan ekonomi hidup tidak banyak mengalami fluktuasi sosial,” paparnya.