Jengkol, Diminati dalam Bentuk Olahan Tradisional

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Buah jengkol bagi sebagian orang kurang diminati karena aroma yang kurang sedap. Namun bagi sebagian pelaku usaha kuliner jengkol banyak diminati setelah tersaji dalam bentuk olahan tradisional.

Marfuah, pemilik warung makan di Jalan Hasanudin, Teluk Betung, Bandar Lampung menyebut jengkol jadi bahan kuliner dengan berbagai varian.

Proses pengolahan tepat sebut Marfuah menjadikan jengkol atau Archidendon pauciflorum tersaji sebagai hidangan lezat. Jengkol menurutnya kerap disajikan sebagai lalapan dalam kondisi muda.

Jenis jengkol yang sudah tua bisa diolah menjadi berbagai jenis olahan sayur. Olahan jengkol yang kerap dikenal berupa semur, rendang, sambal, kalio hingga cukup digoreng. Olahan rendang, kalio dan sambal jadi menu yang disiapkannya setiap hari.

Proses pemilihan jengkol menjadi olahan kuliner sebutnya jadi kunci menghasilkan sajian lezat. Setiap hari ia membutuhkan bahan baku jengkol yang siap olah yang telah direndam.

Pedagang kerap menyediakan jengkol yang telah direndam untuk menghilangkan aroma khas. Biasanya jengkol tersebut telah dipipihkan sehingga memiliki ukuran melebar. Jenis jengkol segar juga dibelinya untuk bahan pembuatan sambal.

“Proses perendaman jengkol dilakukan setelah pengupasan kulit dan direbus memakai air panas menjadi cara agar tekstur jengkol lebih lembut. Dipastikan sudah matang sehingga saat diolah mudah disesuaikan dengan menu yang akan disiapkan,” terang Marfuah saat ditemui Cendana News, Sabtu (30/1/2021).

Bahan baku jengkol yang telah diolah menurutnya akan semakin lezat dengan pemilihan bumbu. Dikombinasikan dengan bumbu rendang, bumbu opor, bumbu kalio menjadikan olahan jengkol lebih bervariasi.

Lihat juga...