Warga Padang Pilih Bakar Sampah Sendiri Selama Pandemi  

Editor: Koko Triarko

PADANG – Selama masa pandemi, masyarakat  di Kota Padang, Sumatra  Barat enggan membuang sampah ke sejumlah kontainer yang telah disedikan oleh pemerintah kota setempat. Mereka lebih banyak memilih membakar sampah di rumah, sehingga dinas lingkungan hidup di kota itu pun mencatat terjadi penurunan jumlah sampah.

Biasanya, sampah-sampah rumah tangga dibuang ke kontainer dengan waktu yang telah ditentukan sesuai Perda No.21 Tahun 2012, tentang Pengelolaan Sampah, yakni dari pukul 5 sore hingga pukul 5 pagi. Tapi, kini masyarakat memilih membakar di kawasan lingkungan rumah.

“Di tempat saya ini cukup jauh posisi kontainernya. Jadi, daripada pergi jauh sementara Covid-19 masih mengancam, lebih baik sampah-sampah dibakar saja,” kata Dedi, warga Tunggul Hitam, Padang, Rabu (28/10/2020).

Ia menyebutkan, mengingat Padang masih banyak warga yang terpapar Covid-19, banyak warga berupaya untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Seperti halnya membuang sampah, bila titik kontainer terlalu jauh, mending cari aman saja, yakni membakar sampah sendiri.

Agar aman melakukan pembakaran sampah, Dedi pun menggali sebuah lubang dangkal sebagai upaya mengantisipasi penyebaran api yang meluas.

“Palingan sampah yang saya bakar itu tiga kantong plastik ukuran besar. Pembakaran sampah saya lakukan terkadang dua kali dalam satu pekannya,” jelas Dedi.

Menurutnya, sebelum adanya Covid-19 dia hampir tidak melakukan pembakaran sampah di lingkungan rumah. Sebab, lebih banyak membuang sampah ke kontainer yang telah disediakan di dekat kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam.

“Kontainer jauh, saya harapkan Pemko Padang bisa menambah jumlah kontainer, agar sampah rumah tangga benar-benar bisa ditampung tanpa harus membawa sampah dengan jarak jauh,” ungkapnya.

Lihat juga...