Setengah Kebenaran

CERPEN S. PRASETYO UTOMO

SELALU saja Dewi Laksmi tergeragap bangun pada sepertiga malam akhir, mengusap kandungannya yang kian membesar.

Tujuh bulan ia mengandung, dan selalu teringat akan pertemuannya dengan Zhan Shichai, lelaki pemuja Dewi Kwan Im, di Fuzhou.

Lelaki itu, sebelum meninggal membakar diri dalam apartemennya, sempat berpesan: (1) Dewi Laksmi akan segera menemukan jodoh, lelaki yang tak terduga sebelumnya, dan (2) ia akan memiliki anak lelaki, yang merupakan reinkarnasi Zhan Shichai.

Pesan pertama Zhan Shichai bahwa Dewi Laksmi bertemu seorang lelaki yang menjadi jodohnya, memang benar terjadi. Lelaki yang tak terduga itu, Wisnu, seorang pilot.

Lelaki itu sudah menikahinya dalam sebuah resepsi yang membahagiakan. Teman-teman dekat dan kerabat berdatangan. Yang lebih membahagiakan, Rara, salah seorang penari kecil sanggar tari yang dilatih Dewi Laksmi, mempergelarkan tari topeng, indah, memukau, menakjubkan.

Oka Swasti, yang sudah melahirkan anak lelaki, menari legong. Alya, gadis Turki dan beberapa temannya menarikan Mawlaw’iyya, tarian sufi yang berputar sebagai bentuk zikir.

Ia pengagum Jalaludin Rumi, dan memohon diperkenankan Dewi Laksmi menarikan sema untuk menghidupkan kenangan akan negerinya yang jauh.

Betapapun pernikahan Dewi Laksmi tak ditunggui ibu kandungnya, yang menolak untuk hadir, ia sangat bahagia menerima sanjungan dan godaan teman-temannya. Usai menikah, ia menempati rumah baru, yang dibangun di samping rumah Ayah.

Wisnu senantiasa terbang ke negeri-negeri jauh. Selalu ia pulang dengan aneka bingkisan yang kadang mengejutkan. Bila tak ada tugas terbang, Wisnu berada di rumah, menemani Dewi Laksmi, mengajaknya jalan-jalan, sesekali mencari makanan kesukaan mereka.

Lihat juga...