Presiden Prabowo Global Opinion Leader

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 26/09/2025

 

 

Respon publik internasional terhadap pidato Presiden Prabowo pada Sidang Umum PBB ke-80 mengkonfirmasi dirinya sebagai “global opinion leader”. Figur kepemimpinan opini isu-isu global. Bukan hanya substansi materi: eksistensi PBB dan Palestina. Salam penutup Presiden Prabowo pun menjadi pembahasan luas. Dianggap mencerminkan ketulusan toleransi atas multikulturalisme.

Kenapa Presiden Prabowo mampu menjadi “global opinion leader”?.

Pertama, konsisiten mewakili kejernihan nurani universal. Terutama melalui isu moral dan HAM.

Pada Sidang Umum PBB ke-80 (September 2025), Presiden Prabowo mengecam situasi “katastropik” di Gaza. Menekankan penderitaan rakyat Palestina sebagai pelanggaran nilai kemanusiaan universal.

Implikasinya Presiden Prabowo bukan saja memosisikan sebagai suara Indonesia. Melainkan cerminan suara ummat manusia secara global. Bahwa isu HAM tidak bisa diabaikan kekuatan manapun.

Kedua, memiliki wawasan dan pemahaman luas dalam sejarah & geopolitik.

Di UNGA, Presiden Prabowo menyebut: “ketika dijajah, Indonesia diperlakukan setara anjing”. Menggunakan pengalaman sejarah untuk mengaitkan penderitaan Palestina dengan pengalaman kolonialisme di Indonesia. Menunjuk pada moral historis. Pernyataan Indonesia sebagai salah satu kontributor besar pasukan penjaga perdamaian PBB juga memberikan landasan historis. Bahwa Indonesia sudah lama terlibat dalam misi global. Bukan hanya sebagai penonton.

Implikasinya membantu meramu narasi yang bukan sekadar emosional. Melainkan bersandar pada konteks sejarah dan geopolitik. Pesannya lebih sulit dibantah oleh negara-negara besar yang sering menuduh kritik sebagai “populisme”.

Lihat juga...