Satu Tahun Prabowo: Progresivitas Program dan Komplikasi Politik

Satu Tahun Prabowo: Progresivitas Program dan Komplikasi Politik

 

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 20/10/2025

 

 

Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat dilihat sebagai fase konsolidasi nasional. Pemerintah berfokus pada pembangunan fondasi kebijakan, perumusan program prioritas, penyusunan tim kabinet, serta langkah-langkah awal untuk mewujudkan janji-janji kampanye.

Arah kebijakan sangat jelas: progresif-nasionalis. Menekankan kedaulatan pangan, kemandirian energi, penguatan pertahanan, politik luar negeri bebas aktif, serta peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program sosial berskala besar di bidang kesehatan dan pendidikan.

Namun, fase satu tahun pertama ini juga memperlihatkan masih banyak pekerjaan rumah. Terutama dalam hal koordinasi internal, stabilitas politik, dan efektivitas realisasi program agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat secara menyeluruh.

Problem internal kabinet menonjol melalui beberapa kali reshuffle sepanjang tahun pertama pemerintahan. Pergantian ini muncul dari tiga sumber utama:

Pertama, sebagai proses pembuktian kompetensi, di mana sejumlah pejabat tidak mampu memenuhi ekspektasi kinerja presiden. Kedua, merupakan konsekuensi dari gesekan politik internal antar-kelompok dalam koalisi pendukung yang belum sepenuhnya solid. Ketiga, dapat pula dimaknai sebagai respon terhadap tekanan publik dan oposisi yang menuntut evaluasi terhadap figur-figur tertentu.

Situasi ini menunjukkan Presiden Prabowo belum sepenuhnya menemukan the dream team”. Sebuah formasi kabinet yang mampu bekerja harmonis dan seirama dengan visi percepatan pembangunan yang diusungnya.

Lihat juga...