TMII Terus Lestarikan Keindahan Budaya Gorontalo

Editor: Satmoko Budi Santoso

Menurutnya, sebagai provinsi yang diapit Selat Sulawesi dan Teluk Tomini, Gorontalo memiliki potensi wisata bahari yang mengagumkan. Di antaranya, Taman laut Olele di desa Olele, Bone Balango, yang menjanjikan sensasi menyelam bersama ikan lumba-lumba dan ikan paus.

Saat menyelam, pemandangan bunga karang raksasa dan terumbu karang menjadi nuansa indah yang mengagumkan para penyelam terhadap kekayaan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Pulau Saronde, yang sangat dikenal di era 1980-an juga menjadi area wisata yang masih dikagumi. Sekali pamor wisatanya sempat tenggelam, tapi pada tahun 2007 kembali dibenahi dengan inovasi fasilitas penunjang.

Dengan keindahan pantai pasir putihnya, Pulau Saronde di Gorontalo Utara siap menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara.

Berlanjut ke Pantai Bolihutuo dengan pasir putih dan air laut yang tenang dapat dinikmati dengan berperahu menyusuri pesisir pantai. Sambil menyisir pantai, pemandangan pepohonan kelapa dan hutan pinus menjadi suguhan yamg menggetarkan jiwa.

Rindangnya hutan pinus, pantai Bolihutuo hampir mirip dengan pantai Libuo. Namun jelas dia, di pantai Libuo, pengunjung akan takjub dengan gugusan hutan pinus raksasa yang menjadi ciri khas pantai tersebut.

Untuk wisata ke pedesaan, ada Perkampungan Nelayan Suku Bajo di Desa Bajo dan Desa Toroslaje. Kedua desa tersebut berada di Kabupaten Boalemo, merupakan tujuan wisata yang bisa diandalkan pemerintahan Gorontalo.

“Suku Bajo terkenal karena keunikan masyarakatnya yang tinggal di rumah-rumah panggung di atas air,” tandasnya.

Selain Desa Bajo, lanjutnya, Desa Lombongo Kecamatan Suwawa, Gorontalo menawarkan wisata pemandian mata air kembar. Yakni, mata air panas dan mata air dingin.

Lihat juga...