Mahakarya Ibu Tien Soeharto dan Yayasan Harapan Kita
OLEH DONNA SITA INDRIA
“Berita kecil itu menarik perhatian saya dan mendorong saya datang ke Museum Pusat untuk menyaksikannya,” kata Ibu Tien Soeharto.
Ibu Negara ini menemukan perpustakaan yang pengap, lembab, yang menyimpan jurnal dan dokumen-dokumen lama yang kurang terawat. Menyadari isi perpustakaan yang begitu berharga, Ibu Tien Soeharto menggerakkan Yayasan Harapan Kita kembali membangun.
Kali ini sebuah perpustakaan megah berlantai marmer. Lokasinya tidak jauh dari Universitas Indonesia di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Setelah dibangun selama dua tahun, Perpustakaan Nasional yang mengawali era digital penyimpanan arsip, dokumen, buku-buku dan jurnal penting lainnya ini diresmikan Presiden Soeharto pada 11 Maret 1989.
1993 – Puspa Pesona
Siapa yang tak kenal Anggrek Bulan? Bunga anggun dari hutan hujan Indonesia ini mekar hingga 15 hari, sekarang termasuk bunga favorit untuk diletakkan di rumah dan perkantoran seluruh dunia.
Termasuk seting kantornya Meghan Markle dalam drama tv yang sedang populer berjudul Suits.
Taman Anggrek Indonesia Permai yang berlokasi di samping Taman Mini Indonesia Indah diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1993.
Di sini Yayasan Harapan Kita bukan hanya mendirikan sekedar taman indah yang memeragakan ratusan varietas anggrek dari seluruh dunia.
Ibu Tien Soeharto menjadikan taman ini sebagai pusat informasi, balai penelitian dan pengembangan bibit anggrek, yang juga menguatkan ikatan antara penanam/produsen, pedagang dan kolektor anggrek.
Melalui suatu Penetapan Presiden RI, atas usulan Ibu Negara Tien Soeharto, Anggrek Bulan menjadi salah satu Bunga Nasional Indonesia dengan predikat Puspa Pesona. Bunga Melati yang harum dan populer dan mudah tumbuh di halaman rumah-rumah penduduk, sebagai Puspa Bangsa. Sementara bunga padma Rafflesia Arnoldi yang pertama kali ditemukan di hutan Sumatera Selatan, disebut Puspa Langka.