Mahakarya Ibu Tien Soeharto dan Yayasan Harapan Kita
OLEH DONNA SITA INDRIA
1975 – TMII
Pada awal era pembangunan Indonesia dicanangkan Presiden Soeharto, buat sebagian masyarakat kita di masa itu, berwisata, bersenang-senang bersama keluarga belum dijadikan prioritas. Jauh lebih banyak yang fokusnya memenuhi kebutuhan pangan, pakaian dan shopping daripada memikirkan rekreasi.
Sementara Ibu Tien Soeharto merasa sudah saatnya mengenalkan destinasi wisata terbarukan kepada masyarakat banyak, untuk memenuhi kebutuhan normal manusia mengisi lagi baterai energi yang terkuras oleh beban kerja yang melelahkan.
“Suatu kebutuhan yang semakin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern,” ucap Ibu Tien dalam pidato peresmian TMII.
Laju pembangunan memerlukan keseimbangan dan kualitas jiwa raga para pelakunya. Rekreasi sehat berupa istirahat yang nyaman, gembira dalam kebersamaan keluarga merupakan resep psikologis yang ampuh.
“Ibu ingin masyarakat cukup terhibur dan hilang penatnya setelah berwisata ke tempat yang tidak begitu jauh dan biayanya terjangkau,” kata Mbak Tutut.
Taman Mini Indonesia Indah meresapkan makna Bhinneka Tunggal Ika ke hati dan pikiran masyarakat melalui edukasi dan peningkatan wawasan yang menghibur dan menyenangkan bagi semuanya.
Rasa persatuan dan kesatuan bangsa tergugah begitu pengunjung tiba di setiap paviliun dan menikmati kuliner khasnya, meraba ukiran kayunya, menonton tari dan nyanyiannya, membelai kain batik dan tenun di Museum Tekstil, mengagumi jenis bunga anggrek bermekaran, dan lainnya.
Juga ketika anak-anak yang haus pengetahuan dan teknologi terpuaskan saat mengagumi artefak etnografi, mengunjungi Museum Iptek, Museum Listrik, dan merasakan berkeliling Indonesia melalui film yang diputar di Teater Tanah Airku dan Teater Imax Keong Emas.