Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 07/10/2025
Media memberitakan: “Trump ‘memarahi’ Benyamin Netanyahu”. Pada percakapan telepon 3 Oktober 2025. “Saya tidak tahu mengapa Anda selalu begitu negatif. Ini adalah kemenangan. Terimalah,” kata Trump kepada Netanyahu. Sebagaimana dikutip berbagai media.
Itu gambaran sikap keras kepala Israel. Hamas melunak. Bersedia pertukaran tawanan. Israel tidak memberi opsi selain eliminasi Hamas. Sesuatu yang mustahil untuk terciptanya titik temu.
Pada momen hampir bersamaan, misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) ditangkap. Bahkan diperlakukan tidak manusiawi.
Serangan militer Israel ke Gaza menewaskan 67.000 orang dalam dua tahun terakhir. Sebagian besar warga sipil. Perempuan dan anak-anak. Terbunuh oleh serangan udara, artileri, dan penembakan langsung pasukan Israel. Itu genosida. Tidak ada kategorisasi lain selain genosida. Apapun alasannya.
Hingga September 2025, 157 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Jumlah itu mewakili sekitar 80% anggota PBB. Negara-negara besar mendukung. Termasuk Inggris, Kanada, Australia, Prancis, Spanyol, Italia, Jerman, Brasil, India, dan Jepang.
Sepuluh negara masih menolak mengakui keudalatan Palestina. AS, Israel, Kanada, Australia, Jerman, Ceko, Polandia, Micronesia, Nauru, Marshal Island
Bagaimana cara menghentikan genosida Israel itu?.
Berbagai upaya telah dilakukan. Tekanan opini publik & media. Diplomasi & isolasi internasional menggunakan berbagai forum internasional (PBB, ICJ, Dewan HAM). Boikot/embargo. Divestasi & tekanan finansial. Advokasi hukum internasional. Aliansi Negara-Negara Non-Blok & Dunia Global South. Belum membuat Israel mengakhiri kejahatannya di Gaza.