Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 08/10/2025
Apa itu “Gerakan Banteng”. Apa pula “Gerakan Banteng 5.0”. Apa hubungannya dengan Kopma. Koperasi Mahasiswa?.
Mari kita urai satu-satu.
Idenya dari Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Ayah Presiden Prabowo Subianto. Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada masa Kabinet Natsir (1950–1951).
Dilatari situasi awal kemerdekaan. Perekonomian Indonesia didominasi pengusaha non-pribumi. Terutama Tionghoa (Timur Asing) dan Belanda (Eropa). Pengusaha pribumi hampir tidak punya modal dan pengalaman. Ekonomi nasional belum mencerminkan kemandirian rakyat Indonesia.
Sumitro ingin menciptakan kelas pengusaha pribumi kuat dan mandiri. Dibuatlah program. Namanya “Gerakan Banteng”. Simbol kekuatan – keteguhan. Produktif – pekerja keras. Progresif – dinamis. Program ini diharap mencetak pelaku usaha pribumi yang mencerminan ketangguhan Banteng.
Profil pengusaha Indonesia asli yang tangguh dan mampu bersaing. Mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap non-pribumi dan asing. Mendorong pemerataan ekonomi melibatkan masyarakat pribumi dalam sektor perdagangan dan industri.
Bentuk program berupa kredit lunak (modal usaha). Penyediaan dana untuk para pengusaha pribumi. Disalurkan melalui bank-bank pemerintah.
Pengusaha pribumi diberi prioritas mendapatkan izin impor, perdagangan, atau produksi tertentu. Usaha pribumi dilindungi dari persaingan tidak sehat dengan pengusaha asing. Diberi pelatihan peningkatan kemampuan manajerial. Didorong kemampuanya mengelola usaha secara profesional.
Program ini gagal. Banyak penerima kredit tidak benar-benar pengusaha. Mereka pegawai atau politikus. Memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi. Sebagian kredit untuk konsumtif.