Gaza dan Efektivitas Boikot

Israel masih kuat finansial. Satu-satunya cara efektif adalah gerakan boikot total. Termasuk kepada semua terkait, pendukung, pembela Israel. Boikot terhadap negara, perusahaan, maupun produk-produknya.

Gerakan boikot merupakan aliansi nurani global menolak segala kejahatan Israel atas Gaza. Lintas etnis, lintas bangsa, lintas negara. Sebagai balasan pembunuhan terhadap puluhan ribu anak-anak dan wanita tidak berdosa di Gaza. Hingga Israel dan pendukungnya mengakui kemerdekaan Palestina dalam format two state solution. Berdampingan secara damai dengan Palestina.

Apa boikot akan efektif?.

Secara factual, boikot merupakan bagian strategi perlawanan non-kekerasan terhadap kejahatan kemanusiaan. Efektivitasnya terbukti dalam sejarah

Contoh boikot produk: investasi, olahraga, dan budaya Afrika Selatan pada 1970–1980-an. Mampu menekan ekonomi dan legitimasi politik apartheid. “Bus Boycott” (1955–1956) di AS. Dipimpin Martin Luther King Jr.  Berhasil mendesak pengadilan mengakhiri segregasi dalam transportasi umum.

Gerakan Boikot Palestina (BDS) tahun 2005 oleh lebih dari 170 organisasi masyarakat sipil Palestina. Menyerukan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel.

Ekonomi Israel memang tetap relatif kuat.  GDP lebih 500 miliar USD (2023). Memiliki teknologi canggih, dukungan besar AS & sejumlah negara Eropa. Boikot publik belum membuat ekonomi Israel runtuh.

Akan tetapi Perusahaan-perusahaan tertentu mundur. Veolia (infrastruktur), Orange (telekomunikasi), Ben & Jerry’s (es krim di permukiman Tepi Barat), G4S (keamanan). Keluar karena tekanan reputasi dan kerugian bisnis. Sejumlah universitas, gereja, dan dana pensiun di Eropa menarik investasi dari perusahaan terkait permukiman ilegal di Palestina.

Lihat juga...