Serial Tulisan Memperingati Setengah Abad Yayasan Harapan Kita yang akan diperingati pada 23 Agustus 2018
Semua tentu setuju, bahwa yang termahal dalam hidup manusia adalah kesehatan. Ada yang mengatakan, kesehatan jauh lebih berharga dari pada rumah mewah, mobil mewah, kekuasaan, jabatan, dan semua materi kekayaan yang dimiliki. Banyak individu yang berani mengatakan, kesehatan tak pernah bisa dibeli. Sehingga, kesehatan, sebagai elemen paling vital dalam hidup manusia, menjadi prioritas utama dalam program Yayasan Harapan Kita yang didirikan oleh Ibu Fatimah Siti Hartinah Soeharto.

Mari berkaca pada kisah kekayaan dan kesuksesan seorang Steve Jobs, penemu ternama sekaligus pemilik Apple Inc, yang jumlah kekayaannya terus beranak-pinak, ketika ia harus terbaring sakit diserang kanker pada pankreasnya, ternyata semua kekayaannya tak bisa membeli kesehatan dan nyawanya yang harus meregang pada usia 56. “Tempat tidur paling mahal adalah tempat tidur sakit. Kekayaan yang saya menangkan dalam hidup saya, tidak dapat saya bawa,” kata Steve Jobs, di ujung kehidupannya.
Barangkali, begitu utamanya kesehatan dalam diri manusia, membuat Ibu Siti Hartinah Soeharto, pada masa kecilnya, bercita-cita ingin menjadi dokter. Harapan dan cita-cita agar hidupnya bermanfaat secara luas sebagai dokter, sempat mengantarkan Ibu Tien Soeharto bergabung dalam Palang Merah Indonesia di Solo pada masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kala itu, Ibu Tien muda mencurahkan waktu dan tenaganya secara sukarela, membantu para pejuang yang terluka akibat pertempuran di garis depan, dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Jebres. Pengalaman itu membentuk karakter Ibu Tien yang peduli terhadap masalah-masalah kesehatan.