Gayung bersambut. Keberhasilan membangun RSAB Harapan Kita meningkatkan kepercayaan diri para ibu pengurus yayasan. Mereka pun kembali mendukung sepenuhnya gagasan Ibu Tien. Sehingga, Ibu Tien bersama YHK pun berbulat hati untuk mendirikan Rumah Sakit Jantung. Lokasi yang disiapkan seluas dua hektare, tepat di sisi RSAB Harapan Kita.
Akhirnya, Rumah Sakit Jantung (RSJ) Harapan Kita diresmikan pada perayaan Hari Pahlawan Nasional 1985, Presiden Soeharto meresmikannya. Dalam sambutannya, Ibu Tien menyampaikan, RSJ Harapan Kita hendaknya memerankan fungsi Pusat Kesehatan Jantung Nasional, yang merupakan pusat rujukan nasional, pusat pendidikan dan pelatihan, serta rujukan bagi kasus-kasus penyakit jantung di Indonesia.
Presiden Soeharto juga mengapresiasi keputusan YHK untuk menyerahkan RS Jantung Harapan Kita kepada Pemerintah Indonesia. Namun, seperti halnya pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah, pemerintah menyerahkan pengelolaannya kepda YHK. Hal ini dilakukan Pak Harto, agar pengelolaan dan pengembangan selanjutnya dari rumah sakit ini tetap dapat dilakukan dalam rangka mencapai gagasan yang dicetuskan Yayasan Harapan Kita, dan membuka kesempatan yang luas bagi partisipasi masyarakat.