Mahakarya Ibu Tien Soeharto dan Yayasan Harapan Kita

OLEH DONNA SITA INDRIA

Pak Harto dan Ibu Tien, pasangan nomor satu Indonesia itu memang menghendaki masalah-masalah kesehatan akhirnya dapat dituntaskan oleh para dokter ahli Indonesia sendiri.

Bersama Yayasan Harapan Kita juga Ibu Tien Soeharto langsung memimpin pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah “Harapan Kita”, di atas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. Jendral S. Parman kav. 87 Slipi, Jakarta Pusat.

Ibu Negara yang satu ini selalu memiliki cita-cita besar yang terukur. Ia menghendaki rumah sakit ini menjadi tempat pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kesehatan kardiovaskular, selain sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovaskular Center) dan Institusi Kardiovaskular yang terpercaya di Asia Pasifik. Semua bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat seperti yang dilaksanakan pemerintahan Presiden Soeharto.

Rumah sakit berteknologi dan berperalatan canggih ini diresmikan Presiden Soeharto pada 9 November 1985. Pada tahun itu juga rumah RS Jantung “Harapan Kita” diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Kesehatan dengan pengelolaan hariannya tetap berada di tangan para pendiri dan pengurus Yayasan Harapan Kita.

Dua bulan kemudian, pada Januari 1986 Ibu Tien Soeharto memerintahkan dilaksanakannya alih teknologi operasi jantung terbuka dengan melibatkan Dr Victor Chang, pelopor operasi jantung modern yang sangat terkenal dari Mount Elizabeth Hospital, Singapura dengan tim dokter dan perawat medis dari St. Vincent’s Hospital, Sidney, Australia.

Perlu setahun menyiapkan segalanya, kerjasama berteknologi tinggi ini berhasil membuat RS Jantung dan Pembuluh Darah “Harapan Kita” melaksanakan operasi bedah jantung terbuka yang pertama di Indonesia.

Lihat juga...