Tin de Vrij dari Jepara

Waktu training sekitar tiga bulan dengan satu bulan untuk class room dan dua bulan counter part bekerja shift di pabrik melamin. Perusahaan ini mempunyai tiga pabrik melamin, di Belanda, USA dan Indonesia. Melamin banyak dipakai untuk pelapis halus atau sebagai bahan baku pembuatan piring atau mangkok pada alat rumah tangga.

Training dilakukan di kelas yang mempelajari tentang filosofi proses pabrik melamin. Instrukturnya, Mr. Edward van der Werb, seorang pria gendut setengah tua dibantu asistennya, Nigel de Vrij. Kami belajar mengoperasikan pabrik melamin. Nigel seorang senior operator yang menguasai operasi pabrik melamin. Dia mahir dan menguasai teknologi pembuatan melamin. Belakangan dia kuliah lagi dan menjadi engineer di perusahaan itu.

Tim pun kemudian kembali ke Indonesia dan mempersiapkan pre commissioning pabrik. Nigel ikut ke Indonesia mendampingi tim operasi pabrik. Kami membuat standar operasi dari buku dan referensi. Mempraktikkan operasi pabrik dengan coba-coba. Mempelajari standar operasi dan mempraktikkannya. Sampai akhirnya pabrik berproduksi.

Di tengah kerja mengoperasikan pabrik seperti itu, aku mengenal Nigel de Vrij lebih dalam. Orangnya ramping dan tinggi. Rambutnya lurus dan berewokan. Hidungnya mancung. Orangnya ramah. Dalam beberapa minggu di Bontang dia sudah mengenal banyak orang. Mulai bisa berbahasa Indonesia dan suka makan menu Indonesia. Kalau pagi dia menikmati nasi kuning Banjar dengan lauk ikan haruan. Pecel Madiun atau sate Madura dia suka juga. Dia paling suka makan nasi Padang dengan lauk rendang. Katanya, dagingnya sangat terasa bumbunya.

Lihat juga...