Tin de Vrij dari Jepara

CERPEN SUNARYO BROTO

SUARA mesin pabrik melamin di pinggir laut Selat Makassar itu begitu bergemuruh. Suara kompresor beradu dengan suara pompa. Saling berpacu. Memekakkan telinga. Suara uap bertekanan yang menjerit-jerit berpadu dengan suara udara mengalir bertekanan juga. Lengkap sudah suara bisingnya. Angin laut bertiup kencang dan cuaca panas menemani.

Semua itu tak menyiratkan para operator pabrik untuk mengoperasikan mesin-mesin besar pabrik. Pabrik yang lokasinya bersebelahan dengan kompleks industri pabrik urea, memproses larutan urea menjadi melamin. Siang malam. Bergantian mereka bekerja mengikuti skedul shift pabrik. Hingga suatu saat, produk kristal putih bubuk melamin yang mereka tunggu keluar. Suka cita menyambut. Wajah para operator menyambut gembira. Tepuk tangan mengiringi produksi perdana itu. Terbayar sudah kelelahan berbulan-bulan.

Aku tersenyum lega merasakan kegembiraan itu. Aku hanya bagian dari tim yang terlibat dalam proses produksi itu. Hanya skrup kecil saja di antara mesin-mesin produksi. Pabrik itu pabrik bekas, pindahan dari tempat yang jauh sekali, negeri Belanda. Saat ini adalah produksi perdana setelah pabrik itu direlokasi.

Aku mengingat waktu awal bekerja. Setelah lulus sarjana, aku bekerja di sebuah pabrik di rimba Kalimantan yang samar-samar baru terdengar, Bontang. Saat itu pembangunan pabrik melamin masih dalam masa konstruksi. Pabrik ini dipindahkan dari Belanda setelah tiga tahun beroperasi. Sebagai engineer baru aku harus belajar mengoperasikan pabrik melamin.

Selang beberapa bulan kemudian, aku kaget sewaktu diberitahu bahwa aku menjadi salah satu tim yang akan berangkat ke Belanda untuk mempelajari bagaimana menjalankan pabrik melamin. Aku bersama tim berangkat training ke Limburg, Geleen, Belanda, sekitar 250 km arah selatan dari Amsterdam. Dekat perbatasan Jerman dan Belgia. Inilah pertama kali aku terbang jauh dengan menggunakan paspor. Terbang dari Jakarta, transit di Singapura dan langsung menuju Schiphol. Dari Schiphol Amsterdam kami berombongan naik kereta sekitar tiga jam ke Limburg.

Lihat juga...