Talam Udang Makanan Kampung Yang Terlupakan

JAKARTA — Meski berbagai jenis cake atau makanan modern terus datang dan pergi dengan berbagai rasa dan warna, tetapi kue jajanan tradisional selalu memiliki penggemar tersendiri. Para penggemar jajanan tradisional memiliki tempat untuk berburu jajanan tradisional, di antaranya di Pasar Senen salah satunya yang menyediakan jajanan tradisional. Namun ada jajanan tradisional yang tidak terdapat di lokasi itu yakni Talam Udang.

Adalah Hj. Halimah, nenek berusia kurang lebih sekitar 78 tahun, yang masih bertahan dan terus berjualan Talam Udang dan Putu Mayang. Ketika ditemui di kediamannya yang terletak di Jalan Angsana Dalam, nenek yang saat ini tinggal dengan anak bungsunya menceritakan bagaimana dirinya masih bertahan berjualan kue Talam Udang dan Putu Mayang.

Menurutnya, berjualan Talam Udang dan Putu Mayang dilakukan sejak sudah memiliki 3 anak untuk membantu perekonomian dalam rumah tangganya. Dari warung ke warung kue itu dititipkan setiap harinya, dan seiring waktu, kue talam udang dan putu mayang buatannya mulai banyak yang mengetahui.

Perlahan-lahan perubahan dalam pengiriman ke warung mulai berkurang dengan banyaknya tetangga yang langsung datang ke rumah untuk memesan kue talam udang. Untuk kue yang sudah berada diwarung harga jual Rp2000 per potong.

“Tetangga yang datang langsung kerumah biasanya pesan 1 loyang bisa lebih. Untuk 1 loyang kecil dikenakan harga Rp50.000 sedangkan loyang besar Rp75.000,” jelasnya kepada Cendana News Sabtu (8 Juli 2017).

Untuk proses pembuatan Talam udang, bahan-bahan yang diperlukan diantaranya tepung, Kelapa, Sagu, Daun Bawang, Udang Rebon, Lada, Kencur, dan Bawang Goreng. Setelah bahan tersebut melalui pengolahan kemudian dimasukkan ke dalam loyang dan selanjutnya atas talam udang tersebut ditaburi Bawang Goreng.

Lihat juga...