Smart Budgeting Gerakan Koperasi

Profil keuangan: Koperasi Persiapan (belum punya usaha yang sudah berjalan), Koperasi Tidak Sehat (terlilit hutang-piutang), Koperasi Sehat (arus kas lancar, mampu menanggung kebutuhan operasional dan pengembalian pinjaman jika meminjam modal), Koperasi Mandiri (usaha sudah berjalan, tidak memiliki hutang).  Sedangkan skoring kelayakan usaha bisa dibedakan: BEP (Break Even Point) kurang 3 tahun, kurang 5 tahun dan lebih dari 5 tahun.

Koperasi dengan kecukupan skor, memiliki prioritas memperoleh program pemerintah. Koperasi dengan skor belum mencukupi statusnya dalam pembinaan.

Selama ini sudah ada database koperasi, akan tetapi tidak lengkap. Tidak bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Datanya tidak update dan real time.

Apa manfaat aplikasi smart budgeting itu?

Pertama, menjamin dana APBN tepat sasaran. Bantuan koperasi sering tidak berdasarkan data kinerja. Akibatnya rawan risiko salah sasaran. Melalui sistem smart budgeting program hanya diberikan pada koperasi sehat dan berkembang. Bisa dikontrol secara terbuka.

Kedua, mendorong koperasi profesional & naik level. Sistem memaksa koperasi membuat laporan keuangan dan proyeksi usaha. Koperasi mendapat skor kesehatan & rekomendasi perbaikan. Koperasi yang lebih profesional, akan lebih dipercaya perbankan & investor.

Ketiga, meningkatkan daya tarik investasi. Investor bisa melihat data koperasi yang transparan dan terverifikasi. Bisa langsung memilih koperasi paling potensial sebagai mitra. Menghubungkan koperasi dengan pasar, supply chain, dan mitra bisnis.

Keempat, menciptakan peta ekonomi rakyat nasional. Pemerintah memiliki dashboard nasional yang menunjukkan: jumlah koperasi aktif/pasif, omzet per wilayah/sektor, koperasi yang paling sehat & tumbuh cepat. Menjadi dasar kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).

Lihat juga...