Di antara landasan yang perlu ia siapkan pada kabinet baru adalah solusi atas batu sandungan internal. Masalah korupsi. Bagaimana mengatasi kebocoran anggaran oleh praktik-praktik korupsi itu. Sesuatu yang ia resahkan dalam “Paradoks Indonesia”.
Blue print pemberantasannya secara cepat belum ia ungkapkan kembali secara terbuka. Termasuk politik kebijakannya terhadap kelangsungan RUU penyitaan aset koruptor.
Berikutnya adalah “politik dinasti”. Ia belum terdengar menyinggug politik dinasti. Termasuk komitmennya membuat UU Anti Politik Dinasti. Isu ini marak dan akan terus bergaung di tengah-tengah masyarakat.
Tidak kalah penting adalah skenario pembangunan terencana, sistematis, bertahap, berkelanjutan. Perlunya GBHN (Garis Besar Haluan Negara). Termasuk payung hukum untuk menaunginya. Melalui pengembalian MPR sebagai locus of power. Pemegang kedaulatan rakyat.
Presiden terpilih Prabowo Subianto memang telah menyiapkan pijakan untuk adu sprint. Akan tetapi terdapat sejumlah batu sandungan internal yang harus ia siapkan solusinya.
Batu-batu sandungan internal tidak bisa diabaikannya.
ARS (rohmanfth@gmail.com), Jaksel, 09-09-2024