Yu Sri

CERPEN IMAM WAHYUDI

Peristiwa itu baru saja terjadi sehingga belum ada informasi lebih lanjut. Lokasi dalam berita itu merujuk ke suatu tempat di daerahku

Aku ingat Yu Sri, tapi aku tak yakin bahwa itu kakak perempuanku. Kucari ponselku yang entah kutaruh di mana.

Aku terhenyak, ternyata ada berkali-kali panggilan masuk yang tak kusadari. ***

Kulonprogo, 2021

Catatan  istilah/kata dalam Bahasa Jawa:
1. Mbakyu panjenengan: kakak perempuan Anda.
2. Rasanan: gunjingan.
3. Trenyuh: terharu bercampur sedih.
4. Tabon: rumah peninggalan orang tua.
5. Wora-wari: tanaman bunga sepatu.
6. Manten-mantenan: bermain menjadi sepasang pengantin.

Imam Wahyudi, lahir dan menetap di Kulonprogo, Yogyakarta. Cerpen-cerpennya dipublikasikan di beberapa media cetak, di antaranya Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Lampung Post, Jurnal Medan, Jurnal Nasional, Magelang Ekspres, Republika  dan Djaka Lodang. Buku antologi yang memuat karyanya, antara lain yaitu: Kumcer Joglo 7 (Mengeja September), Tiga Peluru (Kumpulan Cerpen Pilihan Minggu Pagi), Kota Tanpa Wajah (Antologi Cerpen Bengkel Sastra Surakarta), Tepung (Antologi Cerkak Dinas Kebudayaan DIY), Gelar Jagat (Antologi Cerpen Joglitfest), dan Kluwung: Lukisan Maha Cahaya (Antologi Sastra Komunitas Sastraku Kulonprogo)

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Cerpen yang dikirim orisinal, hanya dikirim ke Cendana News, belum pernah tayang di media lain baik cetak, online atau buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Karya yang akan ditayangkan dikonfirmasi terlebih dahulu. Jika lebih dari sebulan sejak pengiriman tak ada kabar, dipersilakan dikirim ke media lain. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

Lihat juga...