Budi Daya Tanaman Daun Suji, Mudah dan Kaya Manfaat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Teknik ketiga, Sobri Gunadi memakai teknik cangkok air. Teknik tersebut memanfaatkan botol bekas air minum kemasan, plastik. Pada bagian batang atas tanaman daun suji yang telah berwarna hijau tua, batang dibelah setengah memakai pisau.
Setengah bagian belahan batang masih melekat pada batang induk. Bagian belahan dimasukkan dalam wadah botol berisi air yang telah diberi perasan bawang merah lalu diikat, gantung pada batang.
“Perasan bawang merah menjadi salah satu zat perangsang pertumbuhan akar, dalam waktu sebulan akar keluar bisa dipotong dari batang atas indukan,” bebernya.
Teknik terakhir paling kerap dilakukan sebut Sobri Gunadi memakai stek. Memasuki musim penghujan teknik tradisional yang kerap digunakan petani ini paling mudah.
Batang daun suji yang telah tua dipangkas memakai pisau berbentuk runcing. Selanjutnya batang bisa dimasukkan dalam ember atau wadah berisi air hingga berakar. Stek batang juga bisa langsung ditancapkan pada tanah yang subur.
Media tanam untuk menancapkan bibit sebut Sobri Gunadi berupa pupuk kandang, tanah gembur. Perbandingan 1:1 diterapkan dengan membuat lubang tanam yang telah disiapkan sepekan sebelumnya.
Letakkan batang stek pada media tanam lalu padatkan dan disiram rutin hingga akar tumbuh. Selain melakukan penanaman di kebun, pekarangan ia kerap menanam memakai polybag dan pot sebagai penghias ruangan.
“Daun suji yang dipanen sebaiknya pilih yang masih muda atau yang tua namun segar, selain untuk makanan tanaman juga bisa menyerap polusi dan sejumlah obat tradisional,” ulasnya.
Tanaman menyerupai pandan, daun tidak bertulang, halus tak bergerigi itu juga dimanfaatkan Febri Astuti. Warga Kelurahan Gunung Mas yang memiliki usaha kue tradisional memakai suji untuk membuat warna hijau.