Di Sela Belajar Online Selama Pandemi Covid-19 Buku Fisik Tetap Penting
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Enam bulan berlalu anak usia sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi tersebut jadi keprihatinan bagi Ardy Yanto, pegiat literasi pustaka bergerak dengan motor dari Perpustakaan Nasional. Sistem belajar online atau dalam jaringan (daring) sebutnya mendorong anak anak selalu memakai gadget atau gawai.
Memakai gawai membawa kebiasaan baru bagi anak anak. Di antaranya untuk bermain game online dan aplikasi lain. Ardy Yanto mengaku meski sejumlah tugas yang diberikan guru memakai sarana smartphone, namun tidak serta merta menggantikan peranan buku.
Belajar online diberikan oleh guru dengan foto materi dan tugas yang harus dikerjakan. Usai mengerjakan tugas, buku fisik kerap dikesampingkan. Memiliki dua anak usia sekolah SMP dan SD membuat ia terus tergerak untuk memfasilitasi buku bacaan.
“Saya kerap miris melihat anak anak yang seharusnya bisa mengakses buku bacaan namun karena terhambat tidak ada pelajaran tatap muka mengakibatkan anak anak lebih banyak bermain gawai,” terang Ardy Yanto saat ditemui Cendana News di pantai Desa Kunjir, Kamis (8/10/2020).
Ketergantungan anak anak pada gawai sebut Ardy Yanto dialami sendiri. Pasalnya memiliki anak usia sekolah membuat ia harus menyediakan uang ekstra untuk membeli kuota internet. Sementara meski telah mendaftar melalui sekolah kuota internet sebanyak 30 GB belum diperoleh.
Bagi anak anak usia sekolah dasar, Ardy Yanto melakukan kegiatan pustaka keliling di wilayah pesisir pantai. Salah satu lokasi yang dipilih berada di Dusun Gusung, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Salah satu desa yang masih lekat diingatan terdampak tsunami 22 Desember 2018 silam itu menyisakan sisa bangunan tak terpakai.