Penyebaran Covid-19 di Kebumen Rambah Pesantren, 52 Santri Positif
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
KEBUMEN — Sebanyak 52 santri pondok pesantren di Kabupaten Kebumen terkonfirmasi positif Covid-19. Diduga penularan berasal dari pengantar makanan, sebab selama dua bulan terakhir para santri tidak diperbolehkan keluar.
Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengatakan, pada pondok pesantren tersebut terdapat santri lebih dari 200 orang. Awalnya ada 8 santri yang positif, kemudian mereka diisolasi pada salah satu ruangan. Setelah dilakukan swab test terhadap seluruh penghuni pondok, jumlah yang positif Covid-19 bertambah menjadi 52 santri.
“Pondok pesantren ini sudah melakukan lockdown lokal, dimana para santri tidak diperbolehkan keluar pondok selama dua bulan terakhir. Begitu pula dengan orang luar, tidak diperbolehkan masuk ke pondok. Hanya saja, ada pengantar makanan yang setiap hari ke pondok, sehingga dugaan sementara dari pengantar makanan tersebut,” jelasnya, Senin (21/9/2020).
Wabup mengakui, jika akhir-akhir ini kenaikan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen sangat tinggi. Hal tersebut karena adanya swab test massal yang terus gencar dilakukan.
Terkait tingginya kenaikan, menurut Arif, sebagian besar disebabkan adanya pendatang dari kota-kota yang termasuk zona merah, terutama Jakarta. Ia mencontohkan, Kebumen pernah zero Covid-19 sekitar satu minggu.
“Waktu sedang zero Covid-19, ada pendatang dari Jakarta, ia pulang untuk kondangan ke rumah salah satu warga. Tuan rumah akhirnya positif Covid-19 dan meninggal dunia,” tuturnya.
Saat ini, untuk menekan penambahan angka Covid-19, pihaknya berupaya untuk melarang pendatang dari Jakarta masuk ke Kebumen. Ia meminta kepada masyarakat yang mempunyai anak ataupun saudara di Jakarta, untuk sementara waktu diminta tidak berkunjung atau pulang.