Selama Pandemi, Permintaan Benih dan Bibit Tanaman Meningkat
Editor: Mahadeva
DENPASAR – Selama pandemi Covid-19, permintaan bibit dan benih tanaman di Bali khususnya Denpasar meningkat. Permintaan bibit tanaman seperti cabai, tomat, terong, kubis, sawi, hingga bibit buah seperti, pepaya, dan manggis terus meningkat.
Penjual bibit tanaman asal Denpasar, Robinson Gamar menyebut, hal itu didorong banyaknya masyarakat yang ingin bercocoktanam selama pandemi melanda. Benih dan bibit yang paling banyak yang dicari untuk komoditas cabai dan tomat, karena dinilai mudah untuk proses penanaman maupun perawatannya.

“Kebanyakan konsumen saya dari Denpasar. Sejak pandemi ini banyak permintaan dari masyarakat karena terpaksa harus beraktivitas dirumah selama dirumahkan. Dari Badung dan Ginyar juga ada. Tergantung pesanan,” ujar Roby saat ditemui di rumahnya, Senin, (11/5/2020).
Tips untuk menghasilkan tanaman yang siap panen dari mulai benih dengan memperhatikan pemupukan, pemilihan media tanam yang bagus, karena media yang bagus akan mempengaruhi hasil penanaman. Kemudian faktor penyiraman, yang merupakan bagian dari perawatan juga harus terjaga. Artinya, banyak sedikitnya air harus seimbang. Dan hak paling penting adalah si pemilik harus mencintai tanaman yang dia tanam. “Jika tidak cinta kan tak akan maksimal merawatnya,” tandasnya.
Rata-rata, waktu yang dibutuhkan mulai dari benih hingga tanaman siap panen paling cepat tiga hingga enam bulan. Itupun jika melalui proses perawatan yang bagus. Benih dijual perpaket dengan isi bibit cabai, terong, tomat dan media tanah dengan harga Rp100.000.