Kualitas Gabah Petani Lamsel Rusak Imbas Walang Sangit

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) keluhkan hama walang sangit.

Lisdiyanto, petani di Desa Pasuruan menyebut hama walang sangit atau Leptcorisa oratorius menyerang tanaman padi saat memasuki fase pengisian bulir. Imbasnya bulir padi dihisap pada bagian tangkai bulir padi.

Hama walang sangit yang memiliki aroma menyengat diakui Lisdiyanto berimbas bulir padi hampa. Dampak pengisian bulir tidak sempurna atau kopong, kualitas gabah yang dihasilkan akan menurun.

Sebab meski mencapai masa panen, padi yang diserang hama walang sangit berwarna hitam kecoklatan. Saat digiling kualitas beras yang diperoleh akan memiliki rasa yang tidak enak.

Meminimalisir hama walang sangit, Lisdiyanto menggunakan cara tradisional. Sebab populasi walang sangit tidak menyerang pada seluruh lahan padi varietas Ciherang yang ditanamnya.

Pada lahan sawah seluas setengah hektare ia menyebut hanya beberapa petak yang diserang walang sangit. Namun tanpa diatasi dengan cepat, populasi walang sangit berpotensi merusak padi.

“Penyebab hama walang sangit umumnya imbas lingkungan sawah kurang bersih dengan banyaknya gulma rumput liar sebagai inang untuk berkembang, upaya pembersihan dilakukan dengan herbisida,” terang Lisdiyanto saat ditemui Cendana News di lahan sawah miliknya, Minggu (8/3/2020).

Salah satu warga memperlihatkan tanaman padi memasuki fase berbulir yang terkena hama walang sangit di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Minggu (8/3/2020) – Foto: Henk Widi

Populasi hama walang sangit menurut Lisdiyanto efektif dikurangi dengan cara membersihkan gulma. Proses pembersihan gulma rumput dengan herbisida, mencabut lalu membakarnya menjadi cara memusnahkan bibit rumput.

Lihat juga...