Reuni di Makam Kahlil Gibran

CERPEN SUNARYO BROTO

Pada usia 10 tahun, Gibran bersama ibu dan kedua adik perempuannya pindah ke Boston, Amerika Serikat. Setelah 16 tahun mendiami Boston, Gibran kembali ke Lebanon.

Mulanya Gibran membeli sebuah biara di Bsharri sebagai tempat menghabiskan masa tuanya. Gibran membeli biara itu waktu ia tinggal di New York, tahun 1926. Biara itu baru diubah menjadi museum pada tahun 1975 dan Gibran National Committe merestorasi biara serta menambah bangunan baru di sisi timur.

Gibran meninggal di New York, AS, pada 10 April 1931. Jenazahnya kemudian dibawa ke desa kelahirannya dan dikebumikan di sebuah bukit. Pengunjung dapat memasuki makam Gibran yang ditempatkan dalam sebuah ruangan di bukit itu.

Kawasan Kadisha berada pada ketinggian 2.000 meter dari permukaan laut. Kawasan Candi Cetho di kampungku ketinggiannya sekitar 1.500 meter dan Candi Sukuh sekitar 1.200 meter. Hawanya dingin dan sering berkabut.

Ini lebih tinggi lagi. Dikenal sebagai kawasan White Lebanon (kawasan bermain ski). Kadisha yang paling indah dari kelima kawasan White Lebanon karena memiliki hutan pohon cedar atau ara, mirip cemara kipas tetapi besar.

Di musim dingin seperti awal Desember, salju tak bisa menutupi kehijauan pepohonan cedar. Pohon ini juga dikenal sebagai pohon keabadian dan tetap menghijau di empat musim. Pohon yang bisa hidup ratusan tahun. Kayunya kuat, berserat indah dan berbau wangi, seperti kayu cendana.

Usai ke rumah kumuh tempat Gibran dilahirkan, kami langsung ke makamnya. Makamnya bekas bangunan biara para Rahib Karmelit yang dibangun pada akhir abad ke-17, terdiri dari 16 ruang di tiga lantai, dan berakhir di ruang peristirahatan terakhir Gibran.

Lihat juga...