Resep Rahasia Bitirah

CERPEN AJUN NIMBARA

Perempuan itu mengemas barang-barangnya, lantas memasukkanku ke dalam tas Gucci merah. Ia kabur malam itu juga. Membawaku entah ke mana.

Sejak itu, aku menjadi perhiasan tangan yang kehilangan pemiliknya. Aku dipisahkan dari tubuh ringkih Bitirah. Mungkin Bitirah akan merasakan hal yang sama sepertiku. Kehilangan.

Aku tidak tahu seperti apa kelak reaksinya saat melihat lemarinya kosong di pagi buta. Yang jelas, pagi nanti akan menjadi hari terakhir Bitirah menjual pecel legendarisnya. Kalau pun masih bertahan, aku tetap khawatir kejayaannya akan segera sirna. ***

Ajun Nimbara, alumnus Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Bergiat di Komunitas Pelangi Sastra Malang dan Komunitas Seni Tradisi Gatra. Cerpen-cerpennya tergabung dalam antologi Secangkir Kontradiksi (2015), Orang-orang dalam Menggelar Upacara (2015), dan Tubuh Buyut (2018).

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Karya belum pernah tayang di media mana pun baik cetak, online, juga buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

Lihat juga...