PAD Sektor Pariwisata Bantul Lebihi Target

Pantai Parangtritis paling banyak dikunjungi -Dok: CDN

YOGYAKARTA – Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, mencatat pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata selama 2018, sebesar Rp29 miliar, atau 110 persen dari target.

“Memang, pada 2018, kami menargetkan pendapatan sebesar Rp26,3 miliar, tetapi sampai akhir tahun mencapai Rp29 miliar atau 110 persen, artinya sudah melampuai target,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, di Bantul, Sabtu (5/1/2019).

Menurut dia, perolehan pendapatan asli daerah (PAD) dari penarikan retribusi wisata tersebut, dihimpun dari semua Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) objek wisata, yaitu Pantai Parangtritis, pantai wilayah barat, Gua Selarong, Gua Cerme, dan sewa gedung.

Ia mengatakan, perolehan PAD pariwisata sebesar Rp29 miliar ini menjadi apresiasi dalam pertumbuhan sektor pariwisata Bantul, karena mengalami peningkatan yang signifikan dibanding perolehan PAD tahun-tahun sebelumnya.

“Ini menjadi satu perolehan peningkatan PAD yang paling luar biasa pada 2018, karena pada 2017 mendapat Rp17 miliar, sementara 2018 sudah Rp29 miliar, artinya naiknya hampir sebesar Rp12 miliar kenaikan PAD pada tahun ini,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, pada 2016, perolehan PAD pariwisata Bantul masih sebesar Rp12,8 miliar. “Artinya, PAD 2018, pendapatan dua tahun lebih, kalau dianalogkan dengan pendapatan di 2016,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bantul, Ni Nyoman Yudiriani, mengatakan perolehan PAD pariwisata sebesar Rp29 miliar itu dicapai dengan tingkat kunjungan sebanyak sekitar 3,67 juta orang, di empat kawasan wisata.

Ia menyebutkan, wilayah Pantai Parangtritis yang meliputi Pantai Depok, Parangkusumo, dikunjungi sekitar 2,8 juta orang, dengan PAD sebesar Rp23,1 miliar, kemudian pantai wilayah barat meliputi Pantai Samas, Gua Cemara, Kuwaru, dan Pantai Baru dikunjungi 730 ribu orang dengan PAD sebesar Rp5,6 miliar.

Lihat juga...