Membangun Atap Indonesia dari Kebumen, Berkarya dengan Sumpah Pemuda
OLEH AHMAD ZAKI NUR IHSAN
Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak asyik dengan ‘dunianya’, kaum muda harus ikut merasakan denyut nadi kesulitan masyarakat, meninggalkan perilaku hedonisme, gemar membaca untuk menambah wawasan serta mampu memanfaatkan era digitalisasi dan revolusi industri 4.0 untuk kemajuan bangsa.
Bagi saya, melahirkan jiwa kepemimpinan harus dimulai dari kepemudaan. Pada pemerintahan Orde Baru, pernah digaungkan slogan “Pemuda Hari Ini, Pemimpin Hari Esok”. Sebuah slogan yang sarat dengan makna dan patut diresapi oleh segenap insan pemuda Indonesia masa kini.
Sikap apatis sebagian pemuda kita terhadap kondisi politik bangsa saat ini akibat perilaku ‘buruk’ (korupsi dll) beberapa elit politiknya. Lagi pula, ada kelompok pemuda yang merasa lebih superior dari kelompok pemuda lainnya, perlu segera diubah haluannya untuk berpartisipasi aktif mensukseskan agenda bangsa dalam pembangunan manusia.
Membangun ekonomi, sosial, politik, seni-budaya, teknologi, dan mau mengedepankan selalu berkarya dalam segala bidang, sesuai minat dan bakatnya.
Pemuda Indonesia saat ini juga harus meyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki modal menjadi salah satu bangsa besar dunia karena keanekaragaman dan kekayaan sumber daya alamnya. Serta mau bersatu-padu menghadapi tantangan zaman sebagaimana yang diyakini oleh para pendiri bangsa dalam Kongres Pemuda ke- I dan II, untuk bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan berbahasa yang satu bahasa Indonesia.
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-90, 28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2018. ***