Membangun Atap Indonesia dari Kebumen, Berkarya dengan Sumpah Pemuda

OLEH AHMAD ZAKI NUR IHSAN

Merekalah para muda-mudi Kebumen yang telah meneruskan semangat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Bagaimanapun, kondisi bangsa yang kita rasakan saat ini membawa dampak langsung bagi pemuda.

Kita perlu menetralisir potensi perpecahan karena perbedaan pandangan dan dukungan politik, beredarnya informasi hoax secara masif, krisis identitas, darurat narkoba, pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa, pengangguran, serbuan tenaga kerja asing, ancaman radikalisme yang bermuara pada aktivitas terorisme, kondisi geopolitik, krisis keuangan dan ekonomi dunia. Itu semua menjadi tantangan tersendiri generasi mendatang untuk menentukan masa depannya.

Kompleksitas dari permasalahan di atas tentu memerlukan kehadiran negara secara serius dengan program yang berkelanjutan. Dalam hal ini, negara perlu mempersiapkan generasi penerusnya, negara perlu memberi akses seluas-luasnya kepada para pemuda dalam berbagai bidang.

Negara juga harus mampu mewujudkan harapan bersama untuk dapat hidup sejahtera, aman, sentausa, dan melahirkan para pemuda yang memiliki rasa nasionalisme tinggi serta berjiwa patriotik.

Di tahun 2017, Badan Pusat Statistik merilis data kepemudaan bahwa Indonesia menjadi rumah bagi 63.36 juta jiwa pemuda atau sekitar seperempat dari total penduduk Indonesia. Di tahun 2045 nanti, jumlah penduduk Indonesia menurut Bappenas diprediksi mencapai 321 juta jiwa dengan usia produktif sekitar 209 juta jiwa.

Artinya, Indonesia juga diproyeksikan berada di posisi lima besar kekuatan ekonomi dunia. Peningkatan tersebut tentunya berdampak positif jika para pemuda mempersiapkan dirinya agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi global yang begitu cepat.

Lihat juga...